Assalamu'alaykum warahmatullahi wa Barokatuh
Hai Sobat Irrazy...Semoga kita semua sehat yaa...
Alhamdulillah bulan yang di tunggu-tunggu sudah datang...Sahabat sudah menyiapkan dirikan? baik itu persiapan lahir dan batin. Nah beberapa waktu terakhir ini saya mendapatkan beberapa pertanyaan dari pasien dengan penyakit diabetes, apakah mereka boleh puasa? bagaimana pengaturan makannya? amankah bila mereka berpuasa? Baiklah..kita coba kupas santai ya sobat...
Diabetes Mellitus (DM) atau yang dikenal juga dengan penyakit kencing manis adalah penyakit kronis karena gangguan fungsi dari hormon insulin yang bertugas menormalkan gula darah. Prinsip penyebab penyakit ini apapun jenisnya adalah terganggunya kemampuan tubuh untuk menggunakan glukosa ke dalam sel. Tubuh normal mampu memecah gula dan karbohidrat yang Anda makan menjadi gula khusus yang disebut glukosa. Glukosa merupakan bahan bakar untuk sel-sel dalam tubuh. Untuk memasukkan glukosa ke dalam sel dibutuhkan insulin. Pada orang dengan DM, tubuh tidak memiliki insulin (DM Tipe I) atau insulin yang ada kurang adekuat (DM Tipe II). Gejala dari penyakit diabetes adalah sebagai berikut
1. Gula darah tidak normal( cenderung tinggi)
2. Peningkatan rasa haus dan lapar serta sering buang air kecil, sehingga pasien lebih banyak minum dan makan
3. Mudah lelah
4. Luka sulit untuk sembuh
5. Gangguan penglihatan seperti penglihatan menjadi kabur
6. Adanya infeksi yang sering erjadi seperti pada kulit, adanya gatal terutama di bagian organ kelamin.
7. Berat Badan turun tanpa diketahui penyebabnya.
Untuk memastikan apakah seseorang menderita Diabetes perlu dilakukan pemeriksaan lebih lanjut dengan pemerikasaan darah dan konsultasi ke dokter penyakit dalam.
Berikut kadar gula darah yang normal dalam satuan miligram per desiliter (mg/dL).
- GD 1 jam setelah makan : 100 − 155 mg/dL
- HbA1c: < 7%
Bila Kadar gula darah di atas kadar normal maka seseorang di sebut mengalami Hiperglikemia, namun bila gula darah berada di bawah kadar gula normal, maka seseorang disebut mengalami gula darah rendah atau Hipoglikemia.
Bagi penderita DM, kegiatan
berpuasa khususnya puasa Ramadhan akan memengaruhi
kendali glukosa darah akibat perubahan pola dan jadual makan serta aktivitas fisik. Berpuasa dalam jangka
waktu yang lama akan meningkatkan risiko terjadinya komplikasi akut seperti hipoglikemia, hiperglikemia, ketoasidosis diabetikum, dan dehidrasi atau thrombosis.
Risiko tersebut terbagi menjadi risiko sangat
tinggi, tinggi, sedang dan rendah. Risiko
komplikasi tersebut terutama
muncul pada pasien
DM dengan risiko
sedang sampai sangat tinggi
Pertimbangan medis terkait risiko serta tatalaksana DM
secara menyeluruh harus dikomunikasikan oleh dokter kepada pasien DM dan atau keluarganya melalui
kegiatan edukasi. Jika pasien tetap berkeinginan untuk menjalankan
ibadah puasa Ramadhan, maka ada
beberapa hal yang harus diperhatikan:
- sebelum menjalankan
ibadah puasa, pasien diminta untuk melakukan pemeriksaan kesehatan secara menyeluruh yaitu sekitar 1 s/d2 bulan sebelum puasa meliputi kadar glukosa
darah, tekanan darah, dan kadar lemak darah, sekaligus menentukan risiko yang akan terjadi bila pasien tetap ingin berpuasa.
- Pasien diminta untuk memantau kadar glukosa darah secara teratur, terutama pertengahan hari dan menjelang berbuka puasa.
- Jangan menjalankan ibadah puasa bila merasa tidak sehat.
- Harus dilakukan penyesuaian dosis serta jadwal pemberian obat antihiperglikemik oral dan atau insulin oleh dokter selama pasien menjalankan ibadah puasa
- Hindari melewatkan waktu makan atau
mengonsumsi karbohidrat atau minuman manis secara berlebihan untuk menghindari terjadinya hiperglikemia post
prandial yang tidak terkontrol. Pasien dianjurkan untuk mengonsumsi karbohidrat kompleks saat sahur dan karbohidrat simpel saat berbuka puasa, serta menjaga asupan buah, sayuran
dan cairan yang cukup. Usahakan untuk makan sahur menjelang waktu
imsak (saat puasa akan dimulai).
- Puasa harus segera dibatalkan bila kadar glukosa darah kurang dari 60 mg/dL. Pertimbangkan untuk membatalkan puasa bila kadar glukosa darah kurang dari 80 mg/dL atau glukosa darah meningkat sampai lebih dari 300 mg/dL untuk menghindari terjadi ketoasidosis diabetikum.
- Selalu berkomunikasi dengan dokter / tenaga kesehatan selama menjalankan ibadah
puasa.
semoga ibadah Ramadhan sobat Irrazy lancar ya..Baik itu ibadah Siyam maupun Ibadah Qiyamnya....Khususnya Sobat Manis kami...semoga gula darahnya selalu normal dan kondisi tubuh tetap stabil..Salam Sehat Sobat Irrazy💕💕💕💕💕💕💕💕💕💕💕
Wah, ilmu bermanfaat ini
BalasHapus